Karya Siswa : BERKELANA DI NEGERI KINANAH

BERKELANA DI NEGERI KINANAH

“Berkelanalah sampai kamu mengetahui maksud dan tujuan Allah megirimkan kamu ke negara orang.”
-Mama.

Assalamu’alaikum, aku Balqis Asyifa Qolbi alumni SMP Ibnu Hajar Comprehensive School Balikpapan angkatan 2 dengan nama angkatan kebanggaan kami; Foremost Generation.

Terasa sekali, aku menulis ini dengan status sebagai alumni IHCS, di hari-hari biasanya pengetikan seperti ini sebagai tugas pembelajaran di kelas, namun kali ini masa seperti itu telah selesai.

Bagiku, Pendidikan bukan hanya perihal materi atau pembelajaran di kelas saja, menurutku Pendidikan mencangkup keseluruhan bagian dari kehidupan seperti sosial, lingkungan, mental dan bertahan hidup. Sama sekali tidak pernah terbayang di benakku bahwa aku akan menginjakkan kaki di negara orang sendirian di usia 14 menuju 15 tahun. Namun, Allah megetahui apa yang terbaik bagiku, dan Allah mengetahui apa yang buruk bagiku.

***

Flashback saat pemikiran baik datang kepadaku pertengahan tahun 2023, pada saat itu aku berpikir kalau hanya diam di negara sendiri saja, kapasitas diriku hanya segini-segini saja, kenapa tidak explore dan menggali relasi di negara orang lain selagi masa tua belum menghampiri diriku?” dengan sigap aku berinisiatif mencari info sekolah di luar negeri yang tetap mengedepankan agama, aku mencari info sekolah di timur tengah untuk jenjang SMA dan mendapatkan negara Mesir sebagai pilihan. Ragu untuk memberitahu Mama namun aku memiliki tekad. Namun ternyata pada saat itu jawaban Mama tidak sesuai dengan keinginanku, Mama tidak setuju dan meyuruh diriku untuk tetap fokus dengan Pendidikan yang ku jalani saat ini.

Aku akan jujur bahwa aku adalah anak yang nekat dan memiliki tekad atas kemauan diriku, pada saat itu aku tidak bisa merayu Mama untuk meyakinkanku melanjutkan pendidikanku ke sana, namun aku memiliki jurus ampuh yaitu dengan merayu Allah sebagai satu-satunya jalan terakhir dan penentuan.

***

01.00, ingat sekali perasaan ambis malam itu yang dilakukan secara rutin memohon kepada-Nya untuk diberikan petunjuk atas kemauanku sendiri, keluhan yang hanya menjadi dialog antara pencipta dan hamba-Nya saja. Dalam waktu yang cukup lama aku masih belum mendapatkan jawaban apapun, namun Allah tidak melemahkan niatku, justru semangatku lebih besar daripada sebelumnya.

Dengan niat ingin bersungguh-sungguh aku melaksanakan istikharah untuk jalan terakhir kemauanku, berharap jika memang bukan yang terbaik bagiku, Allah memberikan rasa ikhlas untukku, dan jika memang terbaik bagiku maka Allah mendatangkan kabar baik tentang hal itu dengan cara yang tidak bisa ditebak.

Dan benar saja, Allah memberikan kabar baik itu dengan cara yang tidak bisa ku tebak, dalam jangka waktu yang cukup lama, Mama mendatangiku dan berbicara kepadaku perihal SMA di Mesir, ternyata diam-diam Mama mengikuti zoom orang tua sebagai pembekalan apa saja yang harus disiapkan untuk ke sana, Mama diam-diam mempelajari itu sendiri, dan Mama diam-diam megusahakan itu sendiri.

Pastinya juga tidak mudah bagi Mama karena harus melepas anak tunggal perempuannya untuk berpendidikan di negara orang sendirian, namun kemantapan hati yang diberikan Allah untuk Mama adalah bentuk percakapan Allah dengan Mama di malam hari. Mungkin saja, yang membuat do’aku terkabul adalah do’a Mama yang begitu kuat.

***

Dalam kesempatan yang diberikan Allah untukku ini, aku akan bersungguh-sungguh menjalaninya, walaupun nantinya akan terdapat rintangan yang membuatku sangat lelah, namun aku akan selalu ingat perjuanganku dan perjuangan Mama dalam merayu Allah. Perlu diingat bahwa merantau bukan menjadi hal yang menyeramkan kalau pada awalnya kita memiliki niat, tekad, dan tujuan. Aku percaya bahwa ada tujuan yang Allah berikan kepadaku nantinya, pahit manisnya negeri kinanah yang menjadi salah satu hal rajin yang ku sebut dalam do’a, tetap akan ku telan demi membanggakan Mama, Guru, almamater sekolah dan angkatan, teman-teman, serta semua orang.

Maka tumbuhlah menjadi orang yang memiliki tekad kuat dalam hal baik, manusia berencana namun Allah yang menentukan, dari penentuan yang Allah tetapkan itulah kita sebagai hamba harus mencari “sebenarnya apa tujuan Allah mengirimkan aku ke sana?”, “sebenarnya apa tujuan Allah menetapkan hal ini kepadaku?” tidak ada istilah Allah ingin hamba-Nya menjadi susah, Allah hanya ingin hamba-Nya sabar dan selalu mencintai-Nya dengan cobaan yang diberikan Allah melalui perjalanan yang sama sekali tak bisa kita tebak.

Saat ini Mesir adalah tempat aku berlabuh untuk mencari jawaban mengapa Allah mengirimku ke negara yang merupakan kiblatnya ilmu itu. Berharap kabar baik dariku sampai di Indonesia, berharap perjalananku dapat menjadi inspirasi setiap orangnya, berharap aku selalu tumbuh menjadi kuat seperti Mama. Dengan bangga aku melepas masa putih biru di IHCS dan membawa semua pembelajaran baiknya di sekolah dan negara itu.

***

Akan ku nikmati masa mudaku di Mesir sampai beberapa tahun lagi, dan akan ku tinggalkan Mesir beserta kenangannya. Berlabuhlah di masa mudamu, lalu ceritakan hasil tangkapan dan proses berlabuhmu di masa tua nanti.

Kisah salah satu alumni yang saat ini melanjutkan study beasiswa di mesir

Penulis : Balqis Assyifa Qolbi

Penyelia Naskah : Yuni Soleha Ningsih, S.Pd.